Advertisement

Responsive Advertisement

Pulsar

 

Pulsar: Detak Jantung Kosmos

Di tengah kehampaan semesta, ada bintang-bintang mati yang tak benar-benar sunyi. Mereka berdetak. Mereka memancarkan denyut cahaya yang teratur, seperti jam kosmik yang nyaris sempurna. Kita menyebut mereka: pulsar.

Apa Itu Pulsar?



Pulsar adalah bintang neutron—inti sisa dari ledakan supernova—yang berputar sangat cepat dan memancarkan gelombang radio dari kutub magnetiknya. Karena orientasi rotasi dan radiasinya, kita hanya melihat pancaran cahaya saat ia menghadap ke Bumi. Efeknya mirip lampu mercusuar di lautan semesta.

Bayangkan sebuah bintang mati, sebesar kota, namun bermassa lebih dari Matahari, berputar ratusan kali per detik. Itulah pulsar.

Asal-Usul Sang Detak

Ketika bintang masif kehabisan bahan bakar dan meledak sebagai supernova, intinya runtuh membentuk bintang neutron. Dalam beberapa kasus, sumbu magnetiknya tidak sejajar dengan sumbu rotasinya. Maka setiap kali ia berputar, ia memancarkan sinyal seperti detak—teratur, konstan, abadi.

Perhitungan Cepat: Kecepatan Rotasi



Salah satu pulsar tercepat yang pernah ditemukan adalah PSR J1748-2446ad, dengan kecepatan rotasi:

f=716Hzf = 716 \, \text{Hz}

Artinya, pulsar ini berputar 716 kali per detik!

Waktu satu putaran=1f=17160,0014detik\text{Waktu satu putaran} = \frac{1}{f} = \frac{1}{716} \approx 0{,}0014 \, \text{detik}

Bayangkan benda seukuran kota yang berputar penuh dalam 1,4 milidetik. Bahkan blender rumahmu pun kalah cepat.



Jam Alam Semesta

Karena pulsar memancarkan sinyal dengan ketepatan luar biasa, mereka digunakan sebagai:

  • Jam kosmik: akurasinya menyaingi jam atom.

  • Navigator ruang angkasa: seperti GPS antar bintang.

  • Laboratorium gravitasi: untuk menguji teori relativitas Einstein.

Beberapa pulsar bahkan memiliki planet yang mengorbitnya—membuka pertanyaan aneh: bisakah ada kehidupan di sistem yang dikelilingi oleh kematian bintang?

Penutup: Detak yang Tak Pernah Lelah

Pulsar mengingatkan kita bahwa kematian tidak selalu akhir. Dari sisa bintang yang hancur, tercipta detak ritmis yang menjelajah waktu dan ruang. Mereka bukan hanya fenomena fisika, tapi juga puisi dari semesta yang sedang mengingatkan kita: bahkan dalam sunyi, ada nyawa yang masih berdetak.

"Dalam semesta yang luas dan dingin, pulsar adalah detak halus yang menandakan bahwa waktu masih berjalan."

asmanik.my.id 

Posting Komentar

0 Komentar